apasebab.com - Sejak berabad-abad lalu, manusia sudah mengenal perhiasan untuk memperindah penampilan.
National Geographic, mengutip dari Jurnal Science Advances, menyebutkan bahwa manusia telah menggunakan perhiasan berupa kalung, anting-anting, dan gelang sejak ribuan tahun yang lalu.
Hal itu terungkap dari ditemukannya manik-manik kerang di Gua Bizmoune, Maroko. Dari penelitian, diperkirakan manik-manik itu berusia sekitar 142.000 – 150.000 tahun yang lalu.
Seratus lima puluh ribu tahun lalu! Bikin pikiran langsung traveling nggak sih?
Ingat film The Flinstones? Karakter di film berseting kehidupan masa purba itu mengenakan perhiasan kalung dan gelang. Ternyata, memang ada penelitian yang menemukan bahwa perhiasan sudah dipakai oleh manusia zaman purba.
Apa Sebab Orang Memakai Perhiasan?
Perhiasan lazim digunakan untuk membuat orang terlihat lebih cantik atau lebih gagah. Namun, ternyata bukan hanya faktor penampilan yang membuat orang mengenakan perhiasan.Berikut ini beberapa alasan yang menjadi penyebab orang memakai perhiasan:
1. Memperindah penampilan
Perhiasan bukan hanya dipakai oleh kaum perempuan, melainkan juga oleh kaum lelaki.Itu sebabnya bentuk perhiasan tidak hanya yang cantik imut kiyut, tetapi juga yang memberikan kesan gagah, perkasa, dan berwibawa.
2. Mengekspresikan diri
Perhiasan juga dipakai untuk alasan ekpresi diri. Bentuk perhiasannya tak selalu cantik dan elegan menurut standar umum.Sebagai sarana mengekspresikan diri, perhiasan ini bisa saja tampil dalam bentuk unik, bahkan nyeleneh. Begitu pula dengan warna dan ukurannya.
Baca Juga: Mengenal Gaya Hidup
3. Menunjukkan status sosial
![]() |
Ragam perhiasan daam budaya yang berbeda. |
Perhiasan juga kerap digunakan untuk menunjukkan status sosial (kekayaan, jabatan, keberhasilan) di dalam masyarakat.
Tentu saja, perhiasan yang dipakai adalah yang berharga selangit. Cincin platinum bermata berlian, jam tangan mewah seharga 1 miliar, dan sebagainya.
4. Menunjukkan kekuasaan
Dalam bidaya tertentu, perhiasan juga digunakan untuk menunjukkan kekuasaan. Misalnya mahkota yang dikenakan oleh raja dan ratu. Mahkota ini biasanya terbuat dari emas dan berhias batu permata.Contoh lain adalah petrocals, yaitu kalung besar berbentuk lempengan dari emas permata yang digunakan oleh penguasa Mesir Kuno (para firaun).
5. Tradisi budaya
Perhiasan telah lama ada di berbagai kebudayaan di Indonesia. Ragam perhiasan itu mencerminkan kreativitas, karakter, etnis, kebiasaan, dan adat istiadat setempat.Mengutip dari buku Perhiasan Tradisional Indonesia (2020) karya Muhammad Husni dan Tiarma Rita Siregar, perhiasan tersebut tidak hanya digunakan sebagai sarana untuk memperoleh keindahan, tetapi juga mempunyai fungsi sebagai lambang atau simbol status, penolak bala (jimat), sarana pengobatan, pakaian penari, dan bekal kubur.
6. Flexing
Dalam bahasa gaul, flexing berarti memamerkan kekayaan dan gaya hidup mewah di media sosial. “Ini lho, gue pakai kalung mutiara dari kerang yang diternakkan khusus di Bikini Bottom.”Uniknya, yang biasa melakukan flexing ini adalah kaum OKB (orang kaya baru). Kaum old money biasanya malah biasa-biasa aja. Mungkin karena sejak orok sudah terbiasa lihat harta melimpah.
Baca Juga: 5 Alasan Perlu Memakai Skincare
Perhiasan Berdasarkan Bahannya
![]() |
Perhiasan behaya etnik yang estetik. |
Bermacam-macam bahan pernah digunakan sebagai bahan pembuat perhiasan.
Pada zaman kuno, perhiasan terbuat dari kulit kerang, tulang, gigi, batu, kulit kayu, dan biji-bijian.
Seiring perkembangan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan, bahan pembuat perhiasan pun semakin beragam. Misalnya emas, perak, platinum, berlian, zamrud, safir, stainless steel, titanium, dan resin.
Bahan kayu, biji-bijian, dan kulit kerang masih dipakai, terutama untuk membuat perhiasan bergaya etnik. Selain itu ada pula yang terbuat dari benang dan manik-manik.
Secara umum, bahan yang paling populer untuk perhiasan adalah emas. Emas memancarkan kemewahan, tetapi harganya masih terjangkau oleh masyarakat kebanyakan.
Emas sebagai perhiasan sudah dipakai oleh bangsa Mesopotamia pada 2.600 tahun Sebelum Masehi.
Yang menarik, orang beli perhiasan emas terkadang bukan untuk dikenakan, apalagi untuk flexing, melainkan untuk investasi. Hal ini karena harga emas yang cenderung naik dan relatif tahan terhadap inflasi.
Penutup
Perhiasan emas menjadi favorit banyak orang karena penampilannya yang mewah. Selain itu, harga emas pun lebih terjangkau dibandingkan platinum, berlian atau batu mulia lainnya.Namun, perhiasan yang terbuat dari kayu, kulit kerang, dan sejenis masih tetap disukai oleh penggemat gaya etnik.
Kalau kamu, perhiasaan seperti apa yang menjadi favoritmu?
Referensi
Husni, Muhammad dan Siregar, Tiarma Rita. 2020. Perhiasan Tradisional Indonesia. Direktorat Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan.
National Geographic Indonesia. https://nationalgeographic.grid.id/read/132906999/perhiasan-tertua-sedunia-ditemukan-di-maroko-ungkap-tabiat-manusia
Terima kasih sudah membaca.
BalasHapus