Cuan dan Passion dari Drama Korea

Cuan dari Drama Korea

apasebab.com Serbuan budaya pop Korea ke Indonesia tidak main-main. Bukan cuma ke Indonesia, sih, tapi juga ke negara-negara lain di dunia.

Serbuan gelombang Korea (Korean Wave) memang nggak kira-kira, nih. Bentuk budaya pop yang menyerbu pun beragam.

Menariknya, banyak penggemar budaya Korea yang melihat peluang cuan atau bahkan menemukan passion mereka gara-gara menonton drakor.


Ragam Budaya Pop Korea

Budaya pop Korea yang masuk dan disambut hangat oleh masyarakat Indonesia bukan hanya drama Korea alias drakor.

Apa saja sih ragam budaya pop Korea yang banyak penggemarnya? Nah, ini dia:

1. Musik

Musik pop Korea berbagai genre memiliki penggemar di Indonesia. Bahkan, pada tahun 2021 Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah fans K-Pop terbanyak di dunia.

Penggemar K-Pop di Indonesia bahkan lebih banyak daripada penggemar di negara asalnya sendiri. Tidak hanya boysband dan girlsband yang punya banyak penggemar di Indonesia, tetapi juga para penyanyi solo.

Di media sosial seperti X pun penggemar musik pop Korea ini aktif berkicau. Uniknya, meskipun fandom yang satu dengan fandom yang lain terkadang ribut dan perang tagar (hashtag), mereka bisa kompak bersatu jika ada isu yang lebih besar. Termasuk dalam menggalang donasi kemanusiaan. Satset wasweswos dah.


2. Film dan Drama Series

Cara dapat cuan dari nonton drakor
Film, salah satu budaya pop Korea yang disukai banyak orang.

Pada dasarnya, manusia pasti suka melihat yang indah-indah. Termasuk melihat penampilan yang good looking. Cantik, ganteng, postur ideal, kulit halus mulus, bening terawat. Artis-artis Korea memenuhi kriteria itu.

Apalagi nih, ada faktor “sama-sama Asia” yang membuat good looking-nya idol Korea terasa lebih dekat di hati. Tapi good looking bukanlah satu-satunya penentu.

Film dan drama Korea memiliki banyak penggemar karena kualitas yang mereka sodorkan. Dari ragam tema dan genre, alur yang memikat, hingga kostum yang keren apalagi kostum di film drama kolosal.


3. Buku

Meskipun tidak segegap-gempita musik dan film, buku-buku karya pengarang Korea juga memiliki banyak penggemar di Indonesia. Mulai dari buku anak, novel, graphic novel, hingga buku nonfksi.

Penerbit yang banyak menerbitkan buku-buku terjemahan dari karya pengarang Korea ini di antaranya adalah Elex Media Komputindo, Gramedia Pustaka Utama, dan Penerbit Haru.

Btw, tahu komik seri WHY yang sejak tahu 2009 menjadi buruan orangtua untuk anak tercinta, kan? Nah, komik sains ini juga berasal dari Korea Selatan.

Saking digemarinya karya terjemahan dari Korea ini, beberapa tahun lalu sempat ramai novel ala Korea yang ditulis oleh pengarang Indonesia. Bahkan, beberapa pengarang menggunakan nama pena Korea.

Dari tiga macam budaya pop tersebut, pengaruhnya dapat dilihat terutama pada fashion, kuliner, skincare dan make up, serta destinasi wisata.

Coba deh sebentar saja buka Instagram atau TikTok. Banyak sekali konten (organik atau endors) tentang skincare Korea, street food ala Korea, dan sebagainya.

Cuan dan Passion

Bagi sebagian fans, kegemaran terhadap drakor dan budaya Korea lainnya itu menjadi jalan untuk menemukan passion dan mendatangkan cuan. 

Coba cek daftar di bawah ini. Siapa tahu bisa jadi jalan cuan juga buat Teman-teman.

1. Belajar bahasa Korea

Belajar bahasa asing dengan menonton film sudah lama dipraktikkan oleh banyak orang. Dulu sih seringnya bahasa Inggris.

Sekarang, dengan semakin banyaknya film dan drama berbahasa Korea, menjadi jalan bagi mereka yang ingin mempelajari bahasa ini.

Tak sedikit lho yang akhirnya bisa berbahasa Korea secara otodidak gara-gara sering menonton drakor.

2. Kuliah ke Korea

Radar Madura pernah menurunkan tulisan tentang Rifqoh. Sejak SD dia sedang menonton drakor. Dari situ dia berkeinginan kuliah di Korea. Dari drakor pula dia mempelajari bahasa Korea.

Singkat cerita, Rifqoh lulus dari Universitas Islam Madura. Awal tahun 2021 dia mendaftar di Global Korea Scholarship untuk mengambil kuliah magister di Jurusan Fisika Robotik. Hasilnya, dia diterima di Chungnam National University, Korea Selatan.

Baca Juga: Kenapa Kuliah di Luar Negeri?

3. Memulai usaha

Cara dapat cuan dari hobi nonton drakor
Kuliner Korea.

Kegemaran pada budaya pop Korea juga membuka jalan untuk memulai usaha sendiri. Dari usaha pakaian ala Korea, street food ala Korea, hingga make up ala Korea.

Bagi yang suka traveling sekaligus berbelanja, membuka jastip Korea juga menjadi peluang untuk mendulang cuan. Dari makanan ringan, skincare, aksesori, hingga pakaian bisa dijastipkan.

Bisa juga lho buka jastip konser idol Korea. Untuk mendapatkan tiket konser seperti itu kan butuh war dengan pemburu tiket lainnya, sedangkan tidak semua fans punya waktu untuk ikut war.

4. Membuat konten tentang Korea

Konten tentang Korea ini bisa berupa konten video atau tulisan. Macam-macam yang bisa jadikan konten. Mulai dari review film, ulasan ending drama Korea, hingga gaya hidup idol Korea.

Kalau bisa menyanyi dan yakin pendengar tidak akan pingsan jika mendengar suaramu, bisa juga membuat konten menyanyikan lagu-lagu Korea.

Variety show Korea juga bisa menjadi bahan konten yang menarik. Lebih-lebih variety show yang sedang hits.

Konten yang menarik, disukai penonton, atau masuk FYP, akan menjadi jalan bagi datangnya cuan.

Penutup

Bagi mereka yang mau berusaha dan jeli melihat peluang, cuan bisa datang dari mana saja. Termasuk dari hobi mendengarkan musik Korea atau menonton drakor.

Kalau ada temanmu yang tidak suka menonton film dan drama Korea, jangan dipandang aneh, ya. Pasti ada penyebab orang tidak suka menonton film.

Nah, kamu sendiri, ada pengalaman menarik apa dengan hobimu membaca novel Korea, menonton drakor, atau mendengarkan musik K-pop?



Referensi

Goodstats. https://goodstats.id/article/indonesia-masuk-peringkat-pertama-dengan-fans-k-pop-terbanyak-di-dunia-6w71d

Radar Madura. https://radarmadura.jawapos.com/features/74911284/garagara-drakor-mahasiswa-uim-dapat-beasiswa-magister-ke-korsel

2 komentar

  1. Pada jamannya budaya dan tradisi negara lain memang telah menguasai produk pasar negara kita ya. Dulu produk Bollywood, lalu Holywood, sekarang ini Korean style nih. Anak jaman sekarang kalau adabau bau Korea makin suka
    Betul, itu bisa jadi peluang ngambil cuan ya

    BalasHapus
  2. Kalo aku dulu emg kurang suka dgn Korea. Aku lbh suka Thailand. Berkat kesukaanku dgn Thai, pernah jg menang lomba blog dan diajak jalan2 ke sana. Dan satu lagi, aku selalu dikirim ke Thailand oleh kantorku krn hanya aku yg suka dgn Thailand di kantor. Haha. Ya di samping yg dkirim ke jauh2 emg bos2 sih. Anak buah mah yg Asia Tenggara aja. Wkwkw.

    Tp berkat serbuan hallyu, aku jg kena serangannya nih. Apalagi anak2 kantor sering pk kosakata Korea dlm perbincangan. Aku sih lbh suka mendalami chaebol2 di sana. Emg keren jg pebisnis di sana, bersaing jg dgn pebisnis dr China dan Jepang.

    BalasHapus

Komentar dimoderasi dulu, ya. Terima kasih.

Hijab for Sisters